Malang, 2 September 2025 – Yayasan Lentera Sanggar Rainbow melalui lembaganya, Rainbow Children’s Intervention and Learning Center, mengambil langkah strategis dalam mendukung terwujudnya sekolah inklusi yang lebih siap menerima peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK).
Melalui program Identification and Assessment (Identifikasi dan Asesmen), Rainbow Children’s Intervention and Learning Center mengajukan proposal kerja sama ke sejumlah sekolah dasar negeri di Kota Malang, yaitu SDN Ketawanggede, SDN Gadang 3, dan SDN Balearjo.
Kerja sama ini bertujuan membantu sekolah mengenali lebih awal kebutuhan serta karakteristik belajar calon PDBK. Dengan begitu, sekolah dapat merancang strategi pembelajaran yang sesuai bahkan sejak proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berlangsung.
“Kami ingin sekolah tidak hanya siap menerima, tetapi juga mampu memahami dengan tepat kebutuhan tiap anak. Dengan adanya identifikasi dan asesmen sejak awal, program pembelajaran bisa lebih terarah, sehingga anak-anak dengan kebutuhan khusus dapat berkembang optimal,” jelas Rifda Husna Adila, S.Pd, selaku Koordinator Identifikasi dan Asesmen Rainbow Children’s Intervention and Learning Center.
Dalam kunjungan pengajuan kerja sama ini, Rifda didampingi oleh Desita mahasiswa magang dari Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang serta Ahsana Nadia, Volunteer Rainbow Periode 2025.1. Kehadiran tim ini menunjukkan kolaborasi lintas pihak yang berfokus pada pendidikan inklusi berkelanjutan.
Yayasan Lentera Sanggar Rainbow melalui Rainbow Children’s Intervention and Learning Center berkomitmen menghadirkan program-program yang bukan hanya bermanfaat bagi anak berkebutuhan khusus, tetapi juga memberdayakan sekolah dan tenaga pendidik. Dengan sinergi ini, harapannya sekolah-sekolah inklusi di Kota Malang dapat semakin siap dan tangguh dalam mendampingi setiap anak tanpa terkecuali.


